Minggu, 28 Desember 2014

Budaya sekolah sejenis atau homogen (laki-laki atau perempuan) yang semakin menjamur



Sekolah homogen merupakan sekolah yang diikuti oleh siswa ataupun siswinya sejenis Dalam satu sekolah itu dikhususkan untuk  wanita saja ataupun laki-laki saja.Sekolah yang masih bertahan dengan kehomogenannya bertujuan  untuk mendidik perempuan di Indonesia agar memiliki kepandaian dan kemampuan belajar sejajar dengan kaum pria. Ada pula sekolah homogen yang bertujuan  untuk mempertahankan ciri khas yang dimiliki sekolah tersebut baik pada suasana maupun hasil belajar mengajar

                Budaya sekolah homogen (laki-laki atau perempuan) sekarang makin banyak ditemui di berbagai kota di Indonesia. Banyaknya sekolah homogen sendiri juga dikarenakan oleh ketidak harmonisan antara laki-laki dan perempuan seperti contohnya kasus penganiyayaan dan lain sebagainya. Tetapi ada juga orang tua siswa salah satu sekolah homogen yang mengungkapkan bahwa mereka menyekolahkan anaknya ke sekolah homogen agar anaknya lebih fokus ke prestasi daripada percintaan.

Sekolah khusus untuk pria atau wanita memiliki sisi kekurangan, contohnya:  kurang baik untuk perkembangan anak. Memisahkan dua jenis kelamin bisa jadi bukan cara terbaik untuk anak belajar dan mengembangkan diri. Begitu pula menurut Penelitian itu dilakukan oleh peneliti di Pennsylvania State University. peneliti melaporkan, anak-anak yang diajarkan dengan bahasa khusus satu gender jadi kurang suka bermain dengan anak yang berbeda jenis kelamin dengannya. Anak-anak tersebut juga menunjukkan kecenderungan stereotipe gender, misalnya saja anak laki-laki bermain truk, perempuan main boneka.  Hanya saja menurut mereka yang mendukung sekolah khusus satu jenis kelamin berpendapat bahwasannya otak anak laki-laki dan perempuan berbeda sehingga  gaya pengajaran yang dibutuhkan oleh keduanya adalah berbeda dan juga ini berguna juga untuk memaksimalkan pendidikan.

               Namun menurut para peneliti di Penn State, ilmuwan-ilmuwan yang mempelajari sistem syaraf tidak pernah menemukan bukti kuat yang menunjukkan adanya perbedaan gaya belajar anak laki-laki dan perempuan. Peneliti juga menambahkan bahwa berdasarkan review dari Departemen Pendidikan di Amerika, memang ada perbedaan hasil antara anak-anak yang sekolah di sekolah khusus satu jenis kelamin dengan sekolah umumnya
            Keseringan bergaul dengan teman yang sama jenis dapat membuat siswa kurang mengerti perasaan lawan jenis.. Akibatnya siswa jadi pukul rata dalam menyikapi semua orang..             Biasanya murid-murid sekolah homogen tidak terlalu peduli dengan penampilan. Datang ke sekolah tidak bersisir, tidak memakai parfum,, bahkan tidak mandi pagi pun udah dianggap biasa. Sekolah bagai gurun gersang, tidak ada lawan jenis potensial buat dijadikan penyemangat hari. Ketika sedang  tertimpa masalah dan butuh solusi dari teman-teman jika di mereka hanya akan dapat opini dari satu sudut pandang gender aja. Terkadang kita butuh masukan dari lawan jenis sebagai second opinion supaya bisa lihat masalah lebih jelas dari segala sisi..

Di sisi lain sekolah khusus untuk pria atau wanita memiliki sisi positif. Contohnya: Perempuan pasti lebih seneng shopping dengan sesama perempuan juga.. Pria juga lebih semangat nonton bola dengan sesama pria.. Jadi teman sekolah atau teman kerja bukan sekedar teman belajar, tapi juga teman beraktifitas. 
Disamping itu tingkat kepercayaan diri mereka lebih muncul. Mereka tidak sungkan “tampil” karena takut “pasaran” turun. Presentasi di kelas atau beraksi saat pelajaran olahraga it’s no big deal. Mereka juga dapat lebih kreatif. Untuk mengisi kekosongan lawan jenis, biasanya murid-murid sekolah homogen sering bikin sesuatu yang seru dan unik. Seperti sekolah laki-laki misalnya bikin tim cheerleaders yang anggotanya laki semua. Mereka juga dapat memiliki persaudaraan yang solid. Terkadang para perempuan langsung marah kalau diledek laki-laki.. Yang laki-laki juga kadang suka males kalau dibawelin perempuan.. Di sekolah homogen,, mereka tidak akan bertemu dengan masalah-masalah seperti ini..
Melihat dari semua ini, menurut Saya sendiri saya lebih suka ke sekolah yang heterogen karena dengan kebersamaan antara laki-laki dan perempuan bisa membuat siswa menjadi lebih nyaman dan tidak canggung dalam bertemu dan berinteraksi dengan antar lawan jenis.

1 komentar:

  1. How to bet on casinos - JTG Hub
    All 목포 출장마사지 you need to know about online gambling 과천 출장안마 in Florida is the types of casinos you can play, 청주 출장안마 and 전라북도 출장샵 the types of casino games that you 성남 출장마사지 can play.

    BalasHapus