Sekolah
homogen merupakan sekolah yang diikuti oleh siswa ataupun siswinya sejenis Dalam
satu sekolah itu dikhususkan untuk
wanita saja ataupun laki-laki saja.Sekolah yang masih bertahan dengan kehomogenannya bertujuan untuk mendidik perempuan di Indonesia agar
memiliki kepandaian dan kemampuan belajar sejajar dengan kaum pria. Ada pula
sekolah homogen yang bertujuan untuk
mempertahankan ciri khas yang dimiliki sekolah tersebut baik pada suasana
maupun hasil belajar mengajar
Budaya
sekolah homogen (laki-laki atau perempuan) sekarang makin banyak ditemui di
berbagai kota di Indonesia. Banyaknya sekolah homogen sendiri juga dikarenakan
oleh ketidak harmonisan antara laki-laki dan perempuan seperti contohnya kasus
penganiyayaan dan lain sebagainya. Tetapi ada juga orang tua siswa salah satu
sekolah homogen yang mengungkapkan bahwa mereka menyekolahkan anaknya ke
sekolah homogen agar anaknya lebih fokus ke prestasi daripada percintaan.
Sekolah khusus untuk pria atau wanita memiliki sisi
kekurangan, contohnya: kurang baik untuk
perkembangan anak. Memisahkan dua jenis kelamin bisa jadi bukan cara terbaik
untuk anak belajar dan mengembangkan diri. Begitu pula menurut Penelitian itu
dilakukan oleh peneliti di Pennsylvania State University. peneliti melaporkan,
anak-anak yang diajarkan dengan bahasa khusus satu gender jadi kurang suka
bermain dengan anak yang berbeda jenis kelamin dengannya. Anak-anak tersebut
juga menunjukkan kecenderungan stereotipe gender, misalnya saja anak laki-laki
bermain truk, perempuan main boneka. Hanya
saja menurut mereka yang mendukung sekolah khusus satu jenis kelamin berpendapat
bahwasannya otak anak laki-laki dan perempuan berbeda sehingga gaya pengajaran yang dibutuhkan oleh keduanya
adalah berbeda dan juga ini berguna juga untuk memaksimalkan pendidikan.
Namun menurut para peneliti di Penn State, ilmuwan-ilmuwan yang mempelajari sistem syaraf tidak pernah menemukan bukti kuat yang menunjukkan adanya perbedaan gaya belajar anak laki-laki dan perempuan. Peneliti juga menambahkan bahwa berdasarkan review dari Departemen Pendidikan di Amerika, memang ada perbedaan hasil antara anak-anak yang sekolah di sekolah khusus satu jenis kelamin dengan sekolah umumnya
Namun menurut para peneliti di Penn State, ilmuwan-ilmuwan yang mempelajari sistem syaraf tidak pernah menemukan bukti kuat yang menunjukkan adanya perbedaan gaya belajar anak laki-laki dan perempuan. Peneliti juga menambahkan bahwa berdasarkan review dari Departemen Pendidikan di Amerika, memang ada perbedaan hasil antara anak-anak yang sekolah di sekolah khusus satu jenis kelamin dengan sekolah umumnya
Keseringan bergaul dengan teman yang sama jenis dapat membuat siswa kurang
mengerti perasaan lawan jenis.. Akibatnya siswa jadi pukul rata dalam menyikapi
semua orang..
Biasanya murid-murid sekolah homogen tidak terlalu peduli dengan penampilan.
Datang ke sekolah tidak bersisir, tidak memakai parfum,, bahkan tidak mandi
pagi pun udah dianggap biasa. Sekolah bagai gurun gersang, tidak ada lawan
jenis potensial buat dijadikan penyemangat hari. Ketika sedang tertimpa masalah dan butuh solusi dari
teman-teman jika di mereka hanya akan dapat opini dari satu sudut pandang
gender aja. Terkadang kita butuh masukan dari lawan jenis sebagai second
opinion supaya bisa lihat masalah lebih jelas dari segala sisi..
Di
sisi lain sekolah khusus untuk
pria atau wanita memiliki sisi positif. Contohnya: Perempuan pasti lebih seneng
shopping dengan sesama perempuan juga.. Pria juga lebih semangat nonton bola
dengan sesama pria.. Jadi teman sekolah atau teman kerja bukan sekedar teman
belajar, tapi juga teman beraktifitas.
Disamping
itu tingkat kepercayaan diri mereka lebih muncul. Mereka tidak sungkan “tampil”
karena takut “pasaran” turun. Presentasi di kelas atau beraksi saat pelajaran
olahraga it’s no big deal. Mereka juga dapat lebih kreatif. Untuk mengisi
kekosongan lawan jenis, biasanya murid-murid sekolah homogen sering bikin
sesuatu yang seru dan unik. Seperti sekolah laki-laki misalnya bikin tim cheerleaders
yang anggotanya laki semua. Mereka juga dapat memiliki persaudaraan yang
solid. Terkadang para perempuan langsung marah kalau diledek laki-laki.. Yang
laki-laki juga kadang suka males kalau dibawelin perempuan.. Di sekolah
homogen,, mereka tidak akan bertemu dengan masalah-masalah seperti ini..
Melihat dari semua ini, menurut Saya sendiri saya lebih suka ke sekolah yang heterogen karena
dengan kebersamaan antara laki-laki dan perempuan bisa membuat siswa menjadi lebih nyaman dan tidak canggung dalam bertemu dan berinteraksi
dengan antar lawan jenis.
How to bet on casinos - JTG Hub
BalasHapusAll 목포 출장마사지 you need to know about online gambling 과천 출장안마 in Florida is the types of casinos you can play, 청주 출장안마 and 전라북도 출장샵 the types of casino games that you 성남 출장마사지 can play.